Langsung ke konten utama

Rata-rata Perempuan Memiliki 17 Pasang Sepatu



Jika ada item fesyen yang membuat kaum perempuan tergila-gila dan terobsesi untuk mengoleksinya, maka benda itu adalah sepatu. Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos, bahkan terkenal karena memiliki koleksi 2.700 pasang sepatu.

Tokoh fashionista Carrie Bradshaw dari serial 'Sex and The City,' juga paling dikenal dengan kecintaannya terhadap sepatu. ''Aku mungkin tidak memahami kaum lelaki. Tapi, kalau sepatu aku paham,'' ujar karakter yang diperankan oleh Sarah Jessica Parker itu.

Sepatu memang tak dapat dilepaskan dari kehidupan kaum perempuan. Dalam sebuah survei tentang alas kaki yang digelar oleh ShopSmart, sebuah publikasi Laporan Konsumen di Amerika Serikat, terhadap lebih dari 1.000 perempuan, ditemukan bahwa rata-rata perempuan AS memiliki 17 pasang sepatu dan menghabiskan sekitar US$49 untuk sepasangnya. Di antara semua sepatu yang mereka miliki, hanya tiga pasang yang dipakai secara regular.

Tapi, tentu saja Anda bisa jadi tidak termasuk dalam kelompok tersebut. Apalagi jika Anda adalah seorang maniak sepatu. Faktanya, sebanyak 13 persen perempuan memiliki lebih dari 30 persen sepatu, tidak termasuk sneaker.

Nah, berikut ini adalah hasil statistik lain yang diperoleh dari survei tersebut, seperti dikutip situs shine.yahoo.com :


  1. Perempuan membeli sekitar tiga pasang sepatu setiap tahun. 
  2. Sebanyak 39 persen perempuan lebih memiliki sepatu ceper dibandingkan sepatu model lain.
  3. Sementara itu, 33 persen perempuan menghabiskan lebih dari US$100 untuk sepasang sepatu.
  4. Hanya 25 persen perempuan yang mengenakan sepatu dengan hak setinggi 10 cm atau lebih.
  5. Sebanyak 46 persen perempuan membeli sepasang sepatu bermodel jelek tapi nyaman, sedangkan 60 persen di antaranya sanggup menahan sakit demi sepatu modis.
  6. Di sisi lain, 61 persen perempuan membawa sepatu cadangan yang nyaman di dalam tas mereka untuk berganti alas kaki.
  7. Sebanyak 48 persen perempuan pernah mengalami cedera akibat sepatu.
  8. Sekitar 19 persen perempuan membeli sepatu untuk menghibur diri.
  9. Sebanyak 29 persen perempuan membeli sepatu secara online.
  10. Sementara itu, 14 persen perempuan pernah menyembunyikan setidaknya satu pembelanjaan sepatu dari pasangannya.
  11. Yang menarik, 51 persen perempuan memperhatikan sepatu-sepatu yang dikenakan perempuan lain.
  12. Terakhir, 28 persen perempuan merasa sepatu merupakan kunci utama penampilan.

Lantas, apa yang menyebabkan begitu banyak kaum hawa yang terobsesi dengan sepatu? Lisa Lee Freeman, editor in chief ShopSmart menjelaskan, ''Sepatu-sepatu tidak pernah membuat bokongmu terlihat besar. Kau tidak harus khawatir sepatu tidak muat dipakai meski pun berat badanmu bertambah beberapa kilogram, dan sepatu bisa membuatmu merasa seksi secara instan.


Semoga bermanfaat.


Writer : yulia permatasari
Source : http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2011/03/18/5279/4/Rata-rata-Perempuan-Memiliki-17-Pasang-Sepatu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Alat Make-up Untuk Tampilan Lebih Romantis

Penampilan cantik akan menunjang keberhasilan Anda saat kencan dengan orang yang spesial. Tampilan romantis akan membuat suasana kencan semakin hangat. Untuk mendapatkannya, Anda harus menyediakan empat alat make-up berikut. Eyeshadow berwarna lembut . Untuk tampilan romantis, pililkah warna make up yang lembut. Untuk make-up mata, gunakan warna pink muda atau putih untuk memberikan kesan mata lebih lebar dan bersinar.   Bibir merekah. Setelah menggunakan lipstick, lanjutkanlah dengan menggunakan lips shimmer agar bibir terlihat lebih indah dan seksi. Selain itu lips shimmer juga akan menjaga kelembaban alami bibir selama kencan. Pipi bersemi. Agar tampilan terlihat lebih segar, jangan lupa sapukan blush on pada pipi Anda. Sesuaikan warnanya dengan kulit wajah. Tapi ingat, jangan terlalu banyak menyapukan blush on, karena hanya akan membuat penampilan Anda tidak natural. Bedak shimmer. Setelah selesai berdandan, gunakan bedak shimmer untuk sentuhan terakhir. Bedak shimmer akan

Tips Kebiasaan Baik dalam Mengelola Uang

Banyak orang membuat rencana untuk mencapai berbagai tujuan penting dalam hidup, termasuk dalam hal finansial. Tapi, tidak sedikit pula yang terjebak dalam pembelanjaan impulsif dan menghambur-hamburkan uang, ketimbang menabung atau menginvestasikannya. Jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki kebiasaan buruk itu, sudah waktunya mengubah hal tersebut. Berikut ini adalah sejumlah tipsnya seperti dikutip situs shine.yahoo.com: Susun anggaran. Banyak orang menjalani hidup tanpa memiliki anggaran keuangannya. Padahal, cara membuatnya terbilang sederhana. Buat grafik dua kolom, dengan kolom kiri untuk mendaftar pendapatan bulanan dan kolom kanan merinci pengeluaran Anda. Buat rincian sebaik mungkin, mulai dari jenis dan jumlah pendapatan dan pengeluaran bulanan. Sertakan pula biaya kartu kredit Anda. Dengan demikian, Anda bisa melihat seberapa banyak belanja penting dan seberapa besar penghasilan Anda dibandingkan dengan pengeluaran. Anda mungkin bahkan dapat menyisihkan s

5 Cara Mengatasi Gangguan Fisik di Kantor

Bekerja seharian di kantor bisa mengganggu fisik Anda. Salah satu penyebabnya adalah furnitur di kantor yang tak mendukung kerja. Staples Inc merilis survei, 86 persen pekerja merasa tak nyaman dengan furnitur kantor, dan 70 persen menyatakan tempat kerjanya tak ergonomis. Tak mengherankan, jika di pengujung hari suasana hati tak menyenangkan karena fisik lelah tak didukung fasilitas kerja yang nyaman seharian. "Fasilitas kantor yang ergonomis bisa mengurangi stres saat kerja, terutama pada mata, leher, punggung, bahu, dan pinggang," kata Carla M Jaspers, terapis di Brooklyn New York. Rasa sakit pada tubuh, lanjut Jaspers, disebabkan saraf yang menegang, sirkulasi darah tak lancar, serta otot dan urat yang lelah. Gangguan fisik ini muncul bukan tanpa sebab. Posisi bekerja yang statis dan postur yang tak benar membuat tubuh tak diberi kesempatan untuk bergerak leluasa dan nyaman. Ada lima gangguan fisik dan cara mengatasi masalah ketidaknyaman saat bekerja di kantor.