Langsung ke konten utama

Lara Logan, Wartawan Tangguh di Zona Perang



Sebagai wartawan perang berpengalaman, nyali yang ditunjukkan Lara Logan saat menyusup ke medan berbahaya tak perlu dipertanyakan. Kepala Koresponden Luar Negeri untuk CBS News tersebut, telah lebih dari sepuluh tahun makan asam garam meliput berbagai pertempuran.

Sejak bergabung sebagai koresponden CBS News pada 2002, Logan secara tak kenal lelah berupaya menembus akses ke tempat-tempat berbahaya. Pada 2003, contohnya, kendaraan militer yang ditumpanginya tiba-tiba terbalik karena melindas sebuah ranjau di tepi jalan.

Pada 11 Februari 2011, sebuah peristiwa tragis menimpa Logan.
Pada hari itu sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Kairo. Orang nomor satu di negara itu Hosni Mubarak lengser. Massa yang berkerumun di Tahrir Square pun tidak bisa menutupi rasa senangnya.

Di saat itu pula Logan sedang meliput bersama para kru. Namun kerumunan massa yang luar biasa banyak, Logan terpisah dari kru. Sekelompok demonstran memukuli dan melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Sekelompok perempuan dan 20 tentara Mesir menyelamatkan Logan dari keberingasan kelompok demonstran itu. Logan baru diberangkatkan ke Amerika Serikat keesokan harinya, untuk mendapatkan perawatan intensif.Kekerasan yang dialami wartawan CBS ini, telah menorehkan luka dalam bagi sebagian jurnalis yang sedang tugas di sana.

Pekerja Ulet
Siapa Lara Logan? Perempuan kelahiran 29 Maret 1971 itu telah menceburkan diri ke dalam dunia jurnalistik sejak di bangku SMA. Karier pertamanya sebagai wartawan paruh waktu di The Sunday Tribune, Durban.Kemudian menjadi produser di Reuters. Namun dia juga pernah bekerja sebagai hostess di Water Club, East River dua dekade lalu.

Bahkan dari pengakuannya, Logan pernah menyambi sebagai model pakaian renang saat masih sekolah. Ia pun pernah sebagai pembantu di Paris meski hanya sebentar.

Selama berkarier di dunia jurnalistik, Logan acap kali dituding sering menggunakan pesona fisiknya untuk menembus sumber berita. Tuduhan-tuduhan semacam itu tidak membuatnya risau.

''Tidak ada seorang jurnalis pun yang tidak akan mengakui mereka menggunakan setiap keuntungan yang mereka miliki,'' tukasnya.

Dalam bertugas, dia tidak berbeda dengan wartawan laki-laki. Logan pun bisa melakukan berbagai cara untuk mengambil hati pihak militer.
''Sejumlah lelaki dari latar belakang militer memanfaatkan hubungan dengan militer. Sejumlah lelaki sangat sporty menghadapi narasumber dengan bermain sporty,'' katanya.

Akan tetapi, keberhasilan Logan mendaki eselon atas jurnalisme penyiaran di Amerika Serikat tidak akan berhasil tanpa kekuatan, keberanian, dan kasih sayang yang ditunjukkannya.

Sebelum mengalami kekerasan seksual yang brutal di Mesir, Logan telah mendapat kesulitan di negeri piramid tersebut. Dia dan krunya sempat disekap dengan mata tertutup pada awal Februari lalu oleh otoritas Mesir. Akan tetapi, wartawan perang senior itu tetap ingin kembali ke sana untuk melaporkan kemelut yang terjadi.

''Ya, aku akan kembali. Tapi, itu semua tergantung pada keadaan. Jika aku bisa mendapatkan wawancara dengan Hosni Mubarak, aku akan kembali besok. Apakah aku cuma akan melemparkan diri ke sana? Tidak, itu tidak terlihat cerdas,'' tegasnya sebelum kembali ke negeri yang sedang bergolak tersebut.

Logan menceritakan pengalamannya dengan pemerintah Mesir, yang memisahkan beberapa anggota kru dan menyekap mereka semalaman. ''Mereka membiarkan kami tahu secara tidak gamblang. Mereka mengikuti kami. Mereka tahu siapa kami. Mereka memotret kami ketika mata kami ditutup,'' kisahnya tentang insiden itu.

Meski pun kru CBS segera kembali ke AS, Logan mengaku merasa gagal. ''Sangat sulit berada jauh dari kisah ini. Aku merasa seperti orang gagal, secara profesional. Aku tidak berhasil menyampaikan berita. Sudah mengalir dalam darahku untuk berada di sana dan di jalanan, untuk mendengarkan orang-orang, dan memberikan laporan terbaik semampuku,'' ujarnya.

Namun, ibu dua anak itu mengatakan bahaya di Mesir tampaknya serius. ''Aku menempatkan keluargaku ke dalam situasi yang sangat sulit. Sangat mudah melihat ke belakang dan berkata mengapa kau tidak tinggal. Tapi kami tidak aman.''

Logan diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada 15 Februari 2011. Saat ini, ia sedang dalam masa pemulihan di rumah bersama keluarganya di wilayah Washington, D.C.

Kekerasan seksual yang dialami Logan juga membuat prihatin mantan atasannya, Janet Leissner, yang menjalankan CBS biro Washington selama delapan tahun hingga 2009. Dia mengungkapkan, Logan dulu pernah mengalami kekerasan di Baghdad dan pulang dengan gigi patah serta mulut penuh darah, tapi tetap meneruskan pekerjaannya.

''Dia tangguh seperti paku dan seorang perempuan yang sangat ulet. Aku tidak heran jika dia berpikir untuk kembali,'' katanya. 



Writer : Yulia Permata Sari
Source : http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2011/02/18/5055/10/Lara-Logan-Wartawan-Tangguh-di-Zona-Perang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Sederhana Miliki Bibir Merona Alami

Kaum hawa pada dasarnya akan melakukan apapun untuk dapat memikat perhatian kaum adam, mulai dari merawat wajah sendiri di rumah hingga menyisihkan banyak uang untuk mempercantik diri di salon. Perawatan termasuk bibir agar terlihat merah merona secara alami. "Pada dasarnya, dengan rutin mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan minum banyak air putih, bibir akan terlihat sehat dan tampak merah merona alami. Kalaupun tidak tampak merah, minimal kekenyalan bibir menjadi lebih baik," kata Ilya Kamelia, Skincare & Make Up Specialist The Body Shop Indonesia yang ditemui di acara peluncuran Delipscious di Waroeng Kita, Kem Chicks, Pacific Place, Jakarta, belum lama ini. Ilya menambahkan, sebagian wanita mengeluhkan warna bibir yang menghitam. Penyebabnya ternyata karena kandungan lipstik yang kurang sehat. "Untuk mengembalikan warna merah alaminya, rawat bibir terlebih dulu dengan teknik scrub, dilanjutkan dengan mengoleskan lip butter supaya bibir tampak kenyal, seha...

11 Kunci Kesuksesan

" Kesuksesan seseorang sekitar 30 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya, ditentukan oleh EQ " , begitu ucap Sani B. Hermawan, Psi., Direktur Lembaga Daya Insani, beberapa waktu lalu saat temu media. Sementara dalam buku "Emotional Intelligence", Daniel Goleman menuliskan, kesuksesan seseorang sebanyak 20 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya adalah hal-hal lain. Menurut Goleman, hal-hal lain itu adalah yang disebut kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk memotivasi diri, keteguhan menghadapi frustasi; untuk mengendalikan gejolak dan penundaan gratifikasi; meregulasi mood dan tidak membiarkan mood menghambat kemampuan berpikir; serta sifat empati dan mampu berharap. Menurut Julie Jansen, pengarang " I Don't Know What I Want, But I Know It's Not This " , ada 11 kunci kesuksesan seseorang, yakni : 1. Kepercayaan diri   Percaya pada diri sendiri bahwa ia mampu dan realistis memahami dan memperhitungkan keadaan. Sebuah sikap yang kebanya...

5 Cara Mengatasi Gangguan Fisik di Kantor

Bekerja seharian di kantor bisa mengganggu fisik Anda. Salah satu penyebabnya adalah furnitur di kantor yang tak mendukung kerja. Staples Inc merilis survei, 86 persen pekerja merasa tak nyaman dengan furnitur kantor, dan 70 persen menyatakan tempat kerjanya tak ergonomis. Tak mengherankan, jika di pengujung hari suasana hati tak menyenangkan karena fisik lelah tak didukung fasilitas kerja yang nyaman seharian. "Fasilitas kantor yang ergonomis bisa mengurangi stres saat kerja, terutama pada mata, leher, punggung, bahu, dan pinggang," kata Carla M Jaspers, terapis di Brooklyn New York. Rasa sakit pada tubuh, lanjut Jaspers, disebabkan saraf yang menegang, sirkulasi darah tak lancar, serta otot dan urat yang lelah. Gangguan fisik ini muncul bukan tanpa sebab. Posisi bekerja yang statis dan postur yang tak benar membuat tubuh tak diberi kesempatan untuk bergerak leluasa dan nyaman. Ada lima gangguan fisik dan cara mengatasi masalah ketidaknyaman saat bekerja di kantor. ...