Langsung ke konten utama

Mengapa Orang Gemar Menunda Pekerjaan ?



Setiap orang cenderung menunda pekerjaan, apa pun alasannya. Akan tetapi, bila menunda mulai membuat cemas dan lingkungan kerja bereaksi negatif, hati hati! Bisa jadi ini saatnya Anda mengintrospeksi diri.

Ya, kadang kala kita tak sadar sedang menimbun permasalahan pekerjaan. Ketika pekerjaan itu kian menumpuk, bukan semakin mudah diselesaikan, justru semakin banyak, semakin malas untuk menyelesaikan. Ujung-ujungnya, konsentrasi semakin buyar dan tak satu pun pekerjaan selesai dengan baik.

Jika Anda menemui masalah seperti di atas, Himawan Wijanarko, General Manager Strategic Services The Jakarta Consulting Group, menyarankan untuk berstrategi mengurai sindrom prokrastinasi yang melilit. Berikut kiatnya!

  • Psikologis atau fisiologis
Sebenarnya ada dua permasalahan pokok seseorang menunda pekerjaan, yaitu masalah psikologis dan masalah fisiologis.

Masalah psikologi biasanya berkisar dari kurang percaya diri akibat merasa diremehkan oleh perusahaan atau lingkungan pekerjaan. Bisa juga disebabkan masalah penundaan pekerjaan yang pernah terjadi sebelumnya, yang kemudian menyebabkan lingkungan memberikan tanggapan negatif.

Masalah fisiologis biasanya dialami orang dengan hiperaktivitas, hipertensi, dan kelainan hormonal, yang mau tak mau memengaruhi proses berpikir dan konsentrasi. Rasa cemas pun meningkat seiring tuntutan pekerjaan sehingga fokus tidak optimal. Hasil akhirnya bisa ditebak, pekerjaan malah tidak selesai sesuai waktunya.

Jika permasalahan ada pada fisiologis, yang perlu dilakukan adalah manajemen waktu dan stres. Pastikan Anda tidak menumpuk pekerjaan sulit terlalu banyak dengan deadline yang ketat. Juga perbaiki kualitas hidup untuk menurunkan tingkat kecemasan.


  • Manajemen diri
Setiap orang memang memiliki kecenderungan menunda pekerjaan. Ini bisa saja disebabkan faktor kurang dalam kemampuan mengatur diri. Orang dengan kecenderungan ini biasanya sulit mengklasifikasikan mana urusan yang penting dan tidak terlalu penting. Akibatnya semua permasalahan tidak diletakkan dalam skala prioritas yang tepat. Mulai dari pengukuran kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan, perhitungan beban pekerjaan, dan prioritas deadline pekerjaan itu sendiri.

Kebanyakan orang yang terjebak dalam penundaan pekerjaan disebabkan oleh kecenderungan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menyenangkan terlebih dahulu, sedangkan yang sulit belakangan. Sebenarnya ada sisi positif dari menyelesaikan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu karena jika memaksakan mengerjakan yang sulit justru bisa membuat pekerjaan tidak selesai-selesai. Kendati demikian, jangan lupakan deadline, dan buat jadwal lebih rapi mengenai pengerjaan tugas perusahaan.


  • Cermin orang lain
Kadang kala kita perlu menjernihkan permasalahan dengan meminta orang lain untuk menjadi cermin. Bukan menirukan apa yang dilakukan orang lain, tetapi meminta orang lain untuk melihat permasalahan diri kita.

Kasus penundaan pekerjaan juga bisa diurai melalui strategi ini. Carilah orang lain yang Anda percaya, misal teman kerja atau pasangan, untuk melihat masalah pekerjaan yang dihadapi. Mintalah orang lain menganalisis pekerjaan yang penting dan tidak penting menurut skala prioritas. Atau mintalah ia menganalisis kesulitan yang sedang dihadapi.

Setelah mendapat gambaran permasalahan, mulai buat daftar jadwal pengerjaan. Akan lebih baik jika orang lain juga bisa menjadi watch dog Anda. Disiplin diri akan bekerja lebih baik ketika Anda merasa mendapat dukungan dari orang lain. 


  • Manajemen stres
Disadari atau tidak, stres juga bisa mengacaukan akselerasi penyelesaian pekerjaan hingga tak sesuai target. Menurut Himawan, stres pada dasarnya bisa disebabkan empat hal. Pertama, tekanan seperti deadline dan tuntutan kualitas diri. Kedua, frustrasi yang bisa disebabkan oleh hasil yang kurang baik maupun reaksi negatif lingkungan. Ketiga, konflik seperti saat memilah untuk menyelesaikan pekerjaan yang mana lebih dahulu. Keempat, krisis yang bisa disebabkan oleh perubahan yang tiba-tiba.

Ketika menemui kondisi stres, yang perlu dilakukan adalah mengatasi efek psikologisnya. Petakan permasalahan demi menurunkan level stres hingga ke jenjang yang masuk akal. Jika Anda piawai memetakan permasalahan, dengan sendirinya level stres menurun. Level stres yang masuk akal ini justru bisa meningkatkan produktivitas seseorang karena stres sebenarnya juga berperan meningkatkan gairah untuk lebih produktif.


  • Sesuai tipe Anda
Menyelesaikan permasalahan tugas yang menumpuk juga perlu disesuaikan dengan tipe Anda. Apakah Anda tipe orang yang “maju terus, yang penting hadapi” atau tipe yang butuh refreshing di sela pekerjaan?

Tipe yang pertama umumnya jarang menghadapi masalah tugas yang menumpuk, kecuali Anda memang memiliki masalah menentukan skala prioritas. Tipe yang kedua sebaiknya sedikit memacu diri sendiri untuk membuat target sesuai skala prioritas. Refreshing setelah usai mengerjakan setengah dari beban tugas memang boleh, tetapi pikirkan pula waktu yang tersisa dan kapasitas tubuh serta kemampuan berpikir Anda.

Namun, jika Anda tipe orang yang sering menarik diri, sebaiknya waspada ketika menghadapi permasalahan yang sulit dalam pekerjaan. Jangan hanya diam. Segera cari referensi atau masukan orang lain agar Anda tak merasa “tidak bisa sebelum melakukan”. Ingat, pekerjaan bisa jadi tidak selesai karena permulaan pekerjaan ataupun penyelesaian pekerjaan.


Semoga bermanfaat.


Writer : Dini
Source : http://female.kompas.com/read/2011/03/10/09214836/mengapa.orang.gemar.menunda.pekerjaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Sederhana Miliki Bibir Merona Alami

Kaum hawa pada dasarnya akan melakukan apapun untuk dapat memikat perhatian kaum adam, mulai dari merawat wajah sendiri di rumah hingga menyisihkan banyak uang untuk mempercantik diri di salon. Perawatan termasuk bibir agar terlihat merah merona secara alami. "Pada dasarnya, dengan rutin mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan minum banyak air putih, bibir akan terlihat sehat dan tampak merah merona alami. Kalaupun tidak tampak merah, minimal kekenyalan bibir menjadi lebih baik," kata Ilya Kamelia, Skincare & Make Up Specialist The Body Shop Indonesia yang ditemui di acara peluncuran Delipscious di Waroeng Kita, Kem Chicks, Pacific Place, Jakarta, belum lama ini. Ilya menambahkan, sebagian wanita mengeluhkan warna bibir yang menghitam. Penyebabnya ternyata karena kandungan lipstik yang kurang sehat. "Untuk mengembalikan warna merah alaminya, rawat bibir terlebih dulu dengan teknik scrub, dilanjutkan dengan mengoleskan lip butter supaya bibir tampak kenyal, seha...

11 Kunci Kesuksesan

" Kesuksesan seseorang sekitar 30 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya, ditentukan oleh EQ " , begitu ucap Sani B. Hermawan, Psi., Direktur Lembaga Daya Insani, beberapa waktu lalu saat temu media. Sementara dalam buku "Emotional Intelligence", Daniel Goleman menuliskan, kesuksesan seseorang sebanyak 20 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya adalah hal-hal lain. Menurut Goleman, hal-hal lain itu adalah yang disebut kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk memotivasi diri, keteguhan menghadapi frustasi; untuk mengendalikan gejolak dan penundaan gratifikasi; meregulasi mood dan tidak membiarkan mood menghambat kemampuan berpikir; serta sifat empati dan mampu berharap. Menurut Julie Jansen, pengarang " I Don't Know What I Want, But I Know It's Not This " , ada 11 kunci kesuksesan seseorang, yakni : 1. Kepercayaan diri   Percaya pada diri sendiri bahwa ia mampu dan realistis memahami dan memperhitungkan keadaan. Sebuah sikap yang kebanya...

5 Cara Mengatasi Gangguan Fisik di Kantor

Bekerja seharian di kantor bisa mengganggu fisik Anda. Salah satu penyebabnya adalah furnitur di kantor yang tak mendukung kerja. Staples Inc merilis survei, 86 persen pekerja merasa tak nyaman dengan furnitur kantor, dan 70 persen menyatakan tempat kerjanya tak ergonomis. Tak mengherankan, jika di pengujung hari suasana hati tak menyenangkan karena fisik lelah tak didukung fasilitas kerja yang nyaman seharian. "Fasilitas kantor yang ergonomis bisa mengurangi stres saat kerja, terutama pada mata, leher, punggung, bahu, dan pinggang," kata Carla M Jaspers, terapis di Brooklyn New York. Rasa sakit pada tubuh, lanjut Jaspers, disebabkan saraf yang menegang, sirkulasi darah tak lancar, serta otot dan urat yang lelah. Gangguan fisik ini muncul bukan tanpa sebab. Posisi bekerja yang statis dan postur yang tak benar membuat tubuh tak diberi kesempatan untuk bergerak leluasa dan nyaman. Ada lima gangguan fisik dan cara mengatasi masalah ketidaknyaman saat bekerja di kantor. ...