Langsung ke konten utama

Rebecca Douglas - Mimpi Buruknya Ubah Kesedihan Penderita Kusta



Percaya setiap orang pantas mendapatkan kesempatan dan kehidupan yang layak, Rebecca Douglas dan suaminya, John Douglas, bahu-membahu mendukung orang-orang yang kurang beruntung. Selama bertahun-tahun, mereka menampung anak-anak, keluarga pengungsi, remaja bermasalah, sampai pasien perawatan mental di rumah mereka sendiri.

Sebagai perpanjangan dari upaya ini, perempuan yang akrab disapa dengan nama Becky itu mendirikan Rising Star Outreach bersama tiga orang temannya. Tujuannya, untuk mendidik anak-anak agar para orang tua mereka menjadi generasi terakhir yang terpaksa mengemis di jalanan demi menyambung hidup.

Tragedi
Semuanya bermula dari sebuah tragedi keluarga. Sebagai seorang ibu, Becky telah berhadapan dengan mimpi terburuk bagi setiap orang tua. Salah seorang putrinya, Amber, tewas karena bunuh diri.

''Putri tertuaku mengalami bipolar akut, dan dia berjuang mengatasi penyakitnya selama sekitar tujuh tahun, sebelum akhirnya menyerah dan mengakhiri hidupnya sendiri,'' kisah Becky.

Pada suatu hari di tahun 2000, masih syok atas peristiwa tragis tersebut, pemain biola profesional ini sedang memilah-milah barang di kamar asrama Amber. Ketika itulah dia menemukan bahwa putrinya beberapa kali menyumbangkan uang ke sebuah panti asuhan di India.

''Sesuatu di dalam diriku tersentil. Aku harus mencari tahu mengapa dia mendukung amal di sisi lain dunia,'' cetusnya.

Apa yang disaksikan ibu sepuluh anak itu di India, mengubah hidupnya selamanya, termasuk kehidupan puluhan ribu penderita kusta di negara tersebut.

''Aku begitu naif, sampai tidak menyadari bahwa kusta masih menjadi masalah di dunia dan pada awalnya ditolak oleh ratusan pengemis di jalanan. Tapi, ketika aku melakukan kontak mata dengan seorang perempuan, aku menyadari bahwa dia adalah seorang ibu sama sepertiku,'' imbuhnya.

Di India, para pengidap kusta dikucilkan dan membentuk koloninya sendiri. Penyakit ini sesungguhnya dapat disembuhkan. Namun, karena korban adalah orang buangan dan penyakit ini menular, maka mereka dan keluarganya akhirnya hidup sebagai pengemis.

Begitu kembali ke kediamannya di pinggiran kota Atlanta, Becky dilanda mimpi buruk yang berulang tentang anak-anak yang mengemis di samping orang tua mereka.

''Sesampainya di rumah, aku terus dihantui. Aku hanya berpikir, mengapa seseorang tidak melakukan sesuatu? Kemudian aku berpikir, mengapa bukan aku yang melakukannya?''

Lalu, pada suatu hari dia dan ketiga temannya memutuskan melakukan sesuatu untuk mengubah dunia. Mereka mendirikan Rising Star Outreach (RSO), sebuah badan amal yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang penderita kusta di India.

Delapan tahun kemudian, kompleks RSO didirikan di lahan seluas 13,5 hektar di Thottanaval, tak jauh dari Chengelpet, di India bagian selatan. Kompleks tersebut menampung 180 siswa di dua Marriott Children's Homes, sebuah sekolah dasar, sebuah asrama relawan dan sebuah kafetaria.

Murid
Pada 2010, Peery Matriculation High School dibuka, tepat pada waktunya untuk menyambut siswa kelas sembilan RSO yang naik kelas. Sekolah tersebut menjadi sekolah menengah atas pertama bagi anak-anak penderita kusta di dalam sejarah India. Kini, mereka pun memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan, menuju pertumbuhan ekonomi India.

Para relawan berdatangan dari seluruh dunia dengan biaya sendiri. Mereka terdiri atas mahasiswa, eksekutif, tenaga medis, dan pensiunan yang bekerja berdampingan untuk membangun pagar, menggali kakus dan sumur, memberikan konsultasi terhadap penerima kredit mikro, serta mengajar anak-anak.

 

Sebelum mendirikan RSO, Becky membuat tempat penampungan bagi anak-anak yang dinamainya Amber Douglas home for girls, sekitar April 2005. Tiga tahun kemudian, organisasi yang didirikannya itu berkembang dari hanya menampung 27 anak, menjadi menampung 20.000 orang dewasa dan anak-anak.

''Segala sesuatu yang terjadi memiliki tujuan, dan seberapa pun kerasnya hal itu, puluhan ribu orang memiliki kehidupan yang lebih baik pada hari ini sebagai hasil dari penderitaan yang keluarga kami lewati,'' katanya tabah.


Writer : Yulia Permata Sari
Source : http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2011/03/01/5140/10/Rebecca-Douglas-Mimpi-Buruknya-Ubah-Kesedihan-Penderita-Kusta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Sederhana Miliki Bibir Merona Alami

Kaum hawa pada dasarnya akan melakukan apapun untuk dapat memikat perhatian kaum adam, mulai dari merawat wajah sendiri di rumah hingga menyisihkan banyak uang untuk mempercantik diri di salon. Perawatan termasuk bibir agar terlihat merah merona secara alami. "Pada dasarnya, dengan rutin mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan minum banyak air putih, bibir akan terlihat sehat dan tampak merah merona alami. Kalaupun tidak tampak merah, minimal kekenyalan bibir menjadi lebih baik," kata Ilya Kamelia, Skincare & Make Up Specialist The Body Shop Indonesia yang ditemui di acara peluncuran Delipscious di Waroeng Kita, Kem Chicks, Pacific Place, Jakarta, belum lama ini. Ilya menambahkan, sebagian wanita mengeluhkan warna bibir yang menghitam. Penyebabnya ternyata karena kandungan lipstik yang kurang sehat. "Untuk mengembalikan warna merah alaminya, rawat bibir terlebih dulu dengan teknik scrub, dilanjutkan dengan mengoleskan lip butter supaya bibir tampak kenyal, seha...

11 Kunci Kesuksesan

" Kesuksesan seseorang sekitar 30 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya, ditentukan oleh EQ " , begitu ucap Sani B. Hermawan, Psi., Direktur Lembaga Daya Insani, beberapa waktu lalu saat temu media. Sementara dalam buku "Emotional Intelligence", Daniel Goleman menuliskan, kesuksesan seseorang sebanyak 20 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya adalah hal-hal lain. Menurut Goleman, hal-hal lain itu adalah yang disebut kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk memotivasi diri, keteguhan menghadapi frustasi; untuk mengendalikan gejolak dan penundaan gratifikasi; meregulasi mood dan tidak membiarkan mood menghambat kemampuan berpikir; serta sifat empati dan mampu berharap. Menurut Julie Jansen, pengarang " I Don't Know What I Want, But I Know It's Not This " , ada 11 kunci kesuksesan seseorang, yakni : 1. Kepercayaan diri   Percaya pada diri sendiri bahwa ia mampu dan realistis memahami dan memperhitungkan keadaan. Sebuah sikap yang kebanya...

5 Cara Mengatasi Gangguan Fisik di Kantor

Bekerja seharian di kantor bisa mengganggu fisik Anda. Salah satu penyebabnya adalah furnitur di kantor yang tak mendukung kerja. Staples Inc merilis survei, 86 persen pekerja merasa tak nyaman dengan furnitur kantor, dan 70 persen menyatakan tempat kerjanya tak ergonomis. Tak mengherankan, jika di pengujung hari suasana hati tak menyenangkan karena fisik lelah tak didukung fasilitas kerja yang nyaman seharian. "Fasilitas kantor yang ergonomis bisa mengurangi stres saat kerja, terutama pada mata, leher, punggung, bahu, dan pinggang," kata Carla M Jaspers, terapis di Brooklyn New York. Rasa sakit pada tubuh, lanjut Jaspers, disebabkan saraf yang menegang, sirkulasi darah tak lancar, serta otot dan urat yang lelah. Gangguan fisik ini muncul bukan tanpa sebab. Posisi bekerja yang statis dan postur yang tak benar membuat tubuh tak diberi kesempatan untuk bergerak leluasa dan nyaman. Ada lima gangguan fisik dan cara mengatasi masalah ketidaknyaman saat bekerja di kantor. ...